Langsung ke konten utama

Latihan Soal Kimia Medisinal


Latihan soal Kimia Medisinial


1. Atom / gugus yang mempunyai konfigurasi elektron 10 adalah ..
a. F
b.OH
c. FH
d. NH2
Jawab :
Lihat nomor atom pada tabel periodik, dimana nilai masing " atom
F = 9 O=8 H=1 N= 7 C = 6
a. F = 9
B. OH = 8+1= 9
C. FH = 9 + 1 = 10
D. NH2 = 7 +2 = 9
Maka jawaban C


2. Gugus yang bertanggung jawab terhadap proses pengikatan obat dengan reseptor adalah ..
a. kromofor
b. farmakofor
c. haptoforik
d. sterik

Jawab :
a.Gugus  kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang menampakkan spektrum absorpsi karakteristik pada daerah sinar UV-sinar tampak (l>200 nm).
b.      Gugus farmakofor adalah gugus yang bertanggung jawab terhadap respon biologis
c.       Gugus haptoforik adalah gugus yang membantu ikatan obat reseptor

Jawab : C

3. Isomer yang disebabkan oleh perbedaan pengaturan ruang dari atom dalam struktur molekul obat adalah
a. geometris
b.konformasi
c.diestereoisomer
d.optis aktif
jawab :
a. geometris adalah isomer cis-trans disebabkan karena gugus-gugus yang terikat pd ikatan rangkap / pd sistem alisiklik.
b. konformasi adalah isomer yang terjadi karena perbedaan pengaturan ruang dari atom/gugus dalam struktur molekul obat.
c. diestereoisomer adalah isomer yang disebabkan oleh senyawa yang mempunyai dua atau lebih pusat atom asimetrik
d. Optik adalah isomer yang disebabkan oleh senyawa yang mempunyai atom C asimetrik
Jawab : B
4. Hormon estrogen non steroid dietilsisbeterol akan mempunyai aktivitas yang baik karena mampu berinteraksi secara serasi dengan reseptor estrogen jika dalam konfigurasi isomer ?
a. cis
b. trans
c. dekstro/renister
d. levo/sinister
Jawab : B
Dijelaskan bahwa pada dietilsisbeterol aktivitasnya akan lebih kuat 14 x lipat dalam bentuk trans dibandingkan dalam bentuk cis
Sedangkan untuk pilihan dekstro/levo perbandingan efedrin dan pseudoefedrin (-) lebih kuat disbanding (+), sinister(-) à kiri dan dekstro (+) à kanan

5. Hubungan antara struktur dan aktivitas biologis sering ditunjang oleh konsep kelenturan reseptor. Pada beberapa tipe kerja biologis , jarak antara gugus fungsional molekul dapat berpengaruh terhadap aktivitas biologis obat. Hal ini sejalan dengan aspek stereokimia dari..
a. isosterisme
b. isomer
c. jarak identitas
d. konformasi ruang
jawab :
a. isosterik adalah senyawa yang memiliki nilai konfigurasi electron yang sama.
b. isomer adalah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram).
c. jarak identitas dikenal sebagai jarak antar ikatan peptida pada struktur protein yang memanjang
d. konformasi ruang perbedaan bentuk berdasarkan pengaturan ruang
jawab : C

6. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk merancang obat baru..
a. menafsirkan biaya yang diperlukan
b. mencari senyawa penuntun
c. menemukan metode sintesis yang paling tepat
d. merancang hubungan kualitatif struktur aktivitas
jawab : B
lanjutan langkahnya
2. Modifikasi struktur
3. Merumuskan hubungan kuantitatif sementara antara struktur dan aktivitas
4. Evaluasi hasil analisis

7. Berdasarkan aktivitas farmakologinya, obat dibedakan menjadi golongan obat berstruktur spesifikdan obat berstruktur tidak spesifik , berikut karakteristik obat berstruktur spesifik
a. efek sama jika aktivitas termodinamika sama walau struktur berbeda
b. memiliki struktur dasar yang bertanggung jawab terhadap aktivitas biologis
c. dosis yang diperlukan sangat besar
d. perubahan struktur yang tidak menyebabkan perubahan aktivitas
Jawab : B, selain itu adalah tidak spesifik
          
Obat berstruktur tidak spesifik
Obat berstruktur spesifik
        efek sama jika aktivitas termodinamika sama walau struktur berbeda

           dosis yang diperlukan sangat besar     

       perubahan struktur yang tidak menyebabkan perubahan aktivitas

     efek biologis berhubungan langsung dengan aktivitas termodinamik
      Sifat fisika kimia berperan dalam aktivitas biologi

          Kadar rendah
  
     perubahan struktur sedikit saja menyebakan perubahan yang drastic

         Memiliki struktur yang bertanggung jawab terhadap aktivitas biologis

8. Berdasarkan aktivitas farmakologis obat dibedakan menjadi golongan obat berstruktur spesifik dan obat berstruktur tidak spesifik , berikut adalah golongan obat obat berstruktur tidak spesifik
a. Anastesi inhalasi sistemik
b. senyawa kolinergik
c. turunan feniletilamin
d. senyawa adrenergik
Jawab : A, selain itu spesifik

    
Obat berstruktur tidak spesifik
Obat berstruktur spesifik
       efek sama jika aktivitas termodinamika sama walau struktur berbeda

         dosis yang diperlukan sangat besar

      perubahan struktur yang tidak menyebabkan perubahan aktivitas

     efek biologis berhubungan langsung dengan aktivitas termodinamik

         CONTOH : 
         Anastesi sistemik (eter, kloroform)
         Insektisida (fenol, kresol, resorsinol)
    Sifat fisika kimia berperan dalam aktivitas biologi

          Kadar rendah

       perubahan struktur sedikit saja menyebakan perubahan yang drastic

        Memiliki struktur yang bertanggung jawab terhadap aktivitas biologis

          CONTOH :
         Senyawa kolinergik
         Turunan feniletilamin
         Turunan pirimidin untuk antikanker

9. Berikut ini adalah contoh obat yang paling banyak terabsorbsi di lambung adalah…
a. aminopirin
b. kofein
c. kuinin
d. fenobarbital
jawab: D
Obat yang mudah menembus membran lambung adalah obat yang dalam bentuk asam lemah, seperti asam salisilat, asetosal, asam benzoat, dan fenobarbitalà pada lambung yang asam akan menjadi bentuk tidak terionisasi sehingga mudah terabsorbsi
Sedangkan, pada obat basa lemah seperti amin aromatik, aminopirin, asetanilid, kafein, kuinin sebagian akan menjadi bentuk ion (Ar NH3+) à SUKAR MENEMBUS
Untuk senyawa yang terionisasi sempurna
Sifatnya asam/basa kuat à sukar menembus c/ asam sulfonat, turunan ammonium kuartener
Sedangkan untuk senyawa yang sukar larut dalam air :
Tidak diabsorbsi oleh saluran cerna c/ BaSO4, MgO dan Al (OH)3

10. Reabsorpsi pada tubulus ginjal melalui difusi pasif tergantung pada beberapa hal berikut, kecuali..
a. sifat fisika kimia obat
b. koefisien partisi lemak air
c. ukuran partikel
d. konsentrasi zat terlarut dalam urin

11. Berikut adalah contoh obat yang dieksresi melalui empedu..
a. estrogen
b. morfin
c. dopamine
d. furosemide
Jawab : A, selain itu adalah obat yang dieksresi melalui ginjal.
Selain estrogen obat yang dieksresi melalui empedu adalah digitoksin, indometasin, fenolftalein,
Obat yang diekstresi melalui paru
-ekstresi lambat : halotan, eter
-eksresi cepat : siklopropan

12. Kecepatan dan besarnya eksresi melalui ginjal ditentukan oleh :
1. sifat kelarutan obat
2.Harga pH urin
3. filtrasi glomelurus
4.Reabsorpsi tubulus
5. sekresi tubulus
Secara garis besar, kecepatan dan besarnya eksresi melalui ginjal ditentukan oleh..
a.1,3,4,5
b.2,3,4,5
c.3,4, dan 5
d. hanya 4 dan 5                
jawab : C

13. Reabsorbsi tubulus , untuk kebanyakan bahan obat akan direabsorspsi melalui proses difusi pasif, dan bergantung pada
a. sifat kelarutan obat dan harga pH urin
b. harga pH urin dan bobot molekul
c. harga pH urin dan konsentrasi
d. Konsentrasi dan bobot molekul
 Jawab : A
Karena yang berpengaruh pada difusi pasif reabsorbsi tubulus adalah  Sifat fisika kimia, ukutan partikel, pH urin, dan koefisien partisi lemak

14. Sitokrom p450 adalah monooksigenase, yang telah mengaktifkan oksigen molekuler (O2) memindahkan 1 atom oksigen ke substrat , dan 1 atom lagi di…. Menjadi air.
 A. Oksidasi
B. Reduksi
C. Hidrolisis
d. Konjugasi
Jawab : B à Karena memindahkan gugus C=O (keton)

15. Senyawa dimetabolisme, dikeluarkan melalui empedu menuju usus, diusus di reabsorbsi kembali demikian seterusnya sehingga merupakan suatu siklus yang dinamakan..
a. Siklus enterohepatik
b. Siklus reabsorbsi tubular
c. Siklus eksterohepatik
d. siklus krebs

 16. Senyawa asetaminofen dengan struktur berikut akan di metabolisme di hati pada fase 2 oleh enzim…                                                 
a. glisin transferase
b. UDP-glukoronida transferase
c. Glutation s-transferase
d. asetiltransferase
Penjelasan : asetaminofen metabolism pada fase 2 jadi masuk dalam fase konjugasi glukoronat  enzim yang mengkatalisisnya adalah UDP-glukoronida transferase

17. Enzim Glisin-N-transferase pada umumnya akan memetabolisme senyawa obat yang memiliki gugus fungsi ………pada strukturnya.
a. fenol
b. alkohol
c. karboksilat
d. amina
Penjelasan :
Utamanya dialami oleh senyawa karboksilat, dikatalisis oleh enzim glisin atau glutamin N-asil-transferase
Contoh: haloperidol, fenasemid, isoniazid, bromfeniramin

18. Senyawa klorpromazin merupakan senyawa penuntun yang didapatkan berdasarkan…
a.  studi perbandingan biokimia
b. uji hasil antara sintesis obat
c. efek samping obat
d. uji metabolit obat
Penjelasan:
Pada CPZ merupakan efek samping dari prometazin adalah sedative kuat dikembangkan menjadi tranzquilizer poten (klorpromazin)

Pada uji metabolit (prodrug) yang memungkinkan aktivitas dijadikan senyawa penuntun c/ protonail rubrum (prodrug) direduksi à sulfanilamide (Antibakteri)à dijadikan senyawa penuntun à sulfadiazine, sulfaguanidin, dll

19. Perubahan senyawa obat  benzilpenisilin (penisilin G) menjadi metoksibenzilpenisilin (penisilin V) dapat merubah  sifat..
a. kepolaran obat menjadi senyawa non polar
b. keasaman obat menjadi lebih asam
c. obat menjadi tahan asam lambung
d. obat mudah diabsorpsi di usus
pada penisilin G ditambahkan + gugus penarik electron (O,N) pada posisis a rantai samping à penisilin V à tahan asam lambung

20. Senyawa fenitoin, dengan struktur berikut akan dimetabolisme pada
a. Fase 1 dan 2
b. Fase 2 saja
c. Enterohepatik
d. bioinaktivasi

21. Obat yang mengalami proses metabolisme sebelum menunjukkan efek farmakologis dikenal dengan..
a. prodrug
b. drug metabolism
c. drug
d. bioinaktivasi’

22. Absorbsi obat dipengaruhi oleh beberapa faktor, pilih pernyataaan yang salah pada pernyataan berikut !
a. Bentuk sediaan farmasi akan mempengaruhi absorbsi obat yang mengandung zat aktif yang sama
b. Ukuran partikel mempengaruhi kelarutan , semakin kecil ukuran partikel maka kelarutan akan semakin berkurang
c. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan obat akan mempengaruhi penghancuran dan berakibat pada absorbsi  obat
d. Umumnya hanya molekul obat yang dalam bentuk yang tidak terurai yang dapat diabsorbsi oleh tubuh
23. Umumnya distribusi obat dengan cara menembus membran biologis melalui proses difusi. Proses difusi pasif dapat terjadi kecuali melalui :
a. pori-pori
b. melarut pada lemak yang terdapat membran biologis
c. proses pinositosis
d. fasilitas berupa enzim atau ion yang muatannya berlawanan
lainnya difusi pasif
sedangkan pada difusi aktif memerlukan transport aktif dan pinositosis

24. Kondisi hiperbilirubinemia pada bayi yang baru lahir dapat terjadi pada pemberian kloramfenikol atau klorpromazin . Hal ini disebabkan karena..
a. Bilirubin yang tidak terkonjugasi menumpuk pada jaringan akibat kompetisi konjugasi yang terjadi antara obat dan bilirubin
b.Obat menumpuk pada jaringan tertentu akibat bilirubin berikatan dengan obat yang lainnya.
c. pemberian obat yang mengakibatkan interaksi. Kloramfenikol dengan reseptor menjadi berkurang
d.efek samping obat membuat produksi bilirubin bayi meningkat.

25.Semakin panjang rantai samping atom hidrokarbon, maka senyawa tersebut bersifat..
a. meningkatkan kelarutan air
b. menurunkan kadar obat bebas  dalam plasma sehingga efek farmakologis menurun
c. masa kerja obat menjadi lebih singkat
d. menurunkan titik didih

26. Sitokrom p450 termasuk ke dalam golongan..
a. albumin
b. hemo protein
c. globulin
d. fibrinogen

27. Semakin panjang rantai samping atom hidrokarbon, maka senyawa bersifat
a. meningkatkan kelarutan dalam air
b. Meningkatkan koefisien partisi lemakair
c. menurunan tegangan permukaan
d. menurunkan titik didih
28. Gugus fungsi yang bersifat hidrofilik kuat adalah..
a.-OSO2                                              C. -SH
b. –COOH                                          D. –OS2O2H
Jawab :  A. Lihat tingkatan kekuatan hidrofiliknya, jawaan b, c, d kekuata hidrofilinya sedang

        Sifat
Gugus
         Hidrofilik      

       (makin ke kanan makin menurun)
Kuat
-OSO2ONa, -COONa, -SO2Na, -OSO2H
Sedang
-OH, -SH, -O, =C=O, -CHO, -NO2, -NH2, -NHR, -NR2, -CN,
 -CNS, -COOH, -COOR, -OPO3H2, -OS2O2H
Ikatan tak jenuh
-C=CH, -CH=CH2
        Lipofilik
Rantai hidrokarbon alifatik,alkil,aril,hidrokarbon,polisiklik


29. Interaksi obat dengan biopolymer dengan interaksi khas  menghasilkan respon biologis , interaksi obat dengan ….
a. protein
b. asam nukleat
c. jaringan
d. enzim biotransformasi
jawab :
 Interaksi obat dengan biopolymer
Interaksi khas adalah interaksi yang menyebabkan perubahan struktur makromolekul reseptor sehingga timbul rangsangan perubahan fungsi fisiologis normal, yang diamati sebagai respons biologis.
1.      Interaksi obat dengan enzim biotransformasi
2.      Interaksi obat dengan reseptor
Sedangkan,
Interaksi tidak khas
Interaksi tidak khas adalah interaksi obat dengan biopolymer, yang hasilnya tidak memberikan efek yang berlangsung lama dan tidak menyebabkan perubahan struktur molekul obat maupun biopolymer. Interaksi ini bersifat terpulihkan , ikatan kimia yang terlibat pada umumnya mempunyai kekuatan yang relative lemah.

 Interaksi tidak khas tidak menghasilkan respons biologis.
1.      Interaksi obat dengan asam nukleat
2.      Interaksi obat dengan mukopolisakarida
3.      Interaksi obat dengan jaringan lemak
4.      Pengaruh lain-lain dari interaksi tidak khas

30. Hubungan koefisien partisi dengan efek sistemik yang menghasilkan kanteori lemak dikemukakan oleh..
a. Overton dan Mayer
b. Wulf dan Featerstone
c. pauling
d. fergunson
Jawab : (slide Hubungan struktur kelarutan & aktivitas biologis obat )
Koefisien partisi merupakan alat dalam mengubah aliran dari pengendalian membran ke pengendalian lapisan difusi. Harga koefisien partisi yang besar menunjukan lipofilisitas dari partikel-partikel obat yang berpenetrasi. Koefisien partisi antara kulit dan protein pembawa, yangmerupakan ukuran afinitas relatif dari obat tersebut untuk kulit dan protein pembawa. Hal tersebutmerupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi penetrasi dari suatu obat ke dalam kulit. Koefisien partisi pertama kali dihubungkan dengan aktivitas biologis, yaitu efek hipnotik dan anestesi, obat-obat penekan system saraf pusat oleh Overton dan Meyer (1899)
Singkatnya, pada pernyataan overton : kelarutan senyawa mudah larut dalam lemak , bila koefisien partisi lemak/airnya besar à mudah menembus membran sel secara difusi pasif


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal Farmakoterapi Antihiperlipidemia

Latihan Soal Farmakoterapi Antihiperlipidemia 1. Obat antihiperlipidemia yang dapat menurunkan trigliserida, VLDL dan menaikan HDL adalah…. a. Kolestiramin b. ezetemibe c.  Kolestipol d. gemfibrozil 2. Obat antihiperlipidemia yang dapat digunakan sebagai detoksifikasi keracunan digitalis adalah…. a. Golongan niasin b. Golongan ezetemibe c. Golongan statin d. Golongan resin penukar ion e. Golongan fibrat Resin penukar ion istilahnya resin asam empedu 3. Kolestiramin mempunyai efek anti hiperlipidemia dengan mekanisme aksi.. a.  Meningkatkan eksresi empedu di saluran cerna (BAR c/ Kolesriramin dan kolestipol b.  Menghambat enzim HMG coa reduktase inhibitor (statin) c.  Mengikat kolesterol dalam saluran cerna lalu dibuang di feses (ezetimibe) d. Meningkatkan lipolisis VLDL (niasin) e. Meningkatkan penguraian apolipropotein B (fibrat) 4. Obat antihiperlipidemia berikut bekerja menstimulasi lipoprotein lip...

Latihan Soal Kimia Medisinal 2

Latihan Kimia Medisinal 2 1.        Berikut ini merupakan tujuan dari modifikasi struktur senyawa obat, kecuali... a.        Mendapatkan obat dengan efek lebih poten b.       Mendapatkan obat dengan ESO minimal c.        Mendapatkan obat dengan spektrum lebih spesifik d.       Mendapatkan obat dengan aktivitas baru e.       Mendapatkan obat dengan t 1/2 lebih singkat 2.        Hal yang terjadi pada fase farmakodinamik pada proses aksi obat adalah... a.        Interaksi obat dengan reseptor dalam jaringan target b.       Disintegrasi bentuk sediaan c.        Disolusi senyawa aktif d.       Absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi e.    ...